Bab I
Hakikat Manusia
1.
Arti
dan Pentingnya Komunikasi
Komunikasi merupakan peristiwa social dan terjadi
ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainya, yang dapat terjadi
dimana-mana tanpa mengenal tempat dan waktu atau dengan kata lain komunikasi
dapat dilaksanakann “kapan saja dan dimana saja”. Komunikasi merupakan manifestasi dari kehidupan itu sendiri, proses
komunikasi terjadi apabila kita
berbicara dengan keluarga, dengan tetangga, dipasar saat kita menawar suatu
barang, di mesjid saat mubaligh berkothbah, dll.
Harol D Laswell dalam bukunya The Stukture And Function Of
Communication In Society, menyatakan bahwa poroses komunikasi dapat di
jabarkan dengan menjawab pertanyaan:
“WHO,
SAY WHAT, IN WHICH CHANNEL, TOW HOM AND WHAT EFFECT” (Laswell, 1948:38).
Dari
susunan tersebut tampak bahwa proses komunikasi, meliputi kelima unsur dan
masing-masing unsur dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
a. Who,
merupakan unsur yang terdapat pada sumber/komunikator.
b. Say
What, merupakan unsur yang terdapat pada isi pesannya.
c. In
Which Channel, merupakan unsur media yang dipergunakan.
d. To
Whom, merupakan unsur sasaranya.
e. And
What Effect, merupakan unsur akibat dari yang ada.
Selanjutnya Laswell menginginkan peristiwa
komunikasi diteliti dengan jalan memanfaatkan kelima unsur tersebut. Dengan
demikian dalam suatu penelitian komunikasi dapat saja penelitianya lebih
ditekankan pada unsur WHO, dengan mengadakan analisis unsur WHO, dinamakan
anlisis pengawasan atau Control Analysis, jika menekankan pada unsur pesan
dinamakan analisis isi pesan/ Content Analysis, kalau menekankan pada unsur
media dinamakan analisis media, yang lebih menekankan pada unsur sasarannya
(komunikan) dinamakan analisis khalayak/ Audience Analysis, begitu pula jika
menekankan pada unsur pengaruh dinamakan analisis efek.
Selanjutnya
Wilbur Scahramm menyatakan bahwa komunikasi harus didasarkan atas adanya
hubungan (relationship). Hubungan ini bisa terjadi antara dua orang atau
seorang dengan kelompok orang, yang dalam keadaan setara sehingga terfokuskan
pada informasi yang sama.
Telah disampaikan bahwa komunikasi dapat menggunakan
media apapun, artinya media tradisional maupun modern, maka bagan komunikasinya
seperti dibawah ini:
Pengirim/seder
Penerima
Isi pesan
Medium
Seorang
produser setelah mendapatkan ide atau gagasan, berusaha untuk mengembangkan
idenya dan akhirnya menghasilkan “apa”(what) dan what ini akan dikemas menjadi
suatu bentuk rencana program siaran dimana selanjutnya akan ditindak lanjuti
menjadi bentuk program siaran, yang kemudian dikomunikasikan melalui media
penyiaran, dalam hal ini media televisi atau radio, kepada khalayak sasaran
yang telah ditentukan sebelumnya.
Dampak
komunikasi hanya bisa dinilai jika ada umpan balik dari khalayak/sasaran,
sebab dengan adanya umpan balik, sudah membuktikan adanya jaminan bahwa pesan
telah sampai kepada khalayak. Meskipun pada hakikatnya seorang produser merupakan pencetus ide,
tetapi tidak akan bisa bekerja sendirian, saat mengkomunikasikan pesannya, ia
harus bekerja secara kolektif dengan kerabatnya.
Tentang
proses komunikasi melalui media penyiaran, hubungan kerjanya seperti dibawah
ini:
Pengirim-penyiaran Peneriama-Khalayak
Media-Radio-Televisi
Pesan-program siaran
Dampak-Tanggapan
Khalayak-Pengaruh
Dengan
pengertian komunikasi melalui media penyiaran tadi, seorang produser harus
selalu memikirkan serta mengupayakan agar pesan yang akan disampaikan
benar-benar memenuhi selera, keinginan serta kebutuhan khalayaknya.
2.
Jenis
Komunikasi
Ilmu komunikasi sebagai ilmu social berdiri sejajar
denga ilmu social lainya, seperti ilmu sejarah, ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu
pendidikan dan berbagai ilmu social lainya. Pada dasarnya komunikasi dapat
dilakukan dengan 2 cara:
a. Komunikasi
yang tidak memerlukan media
Komunikasi tidak
menggunakan media nerupa inter communication yang berarti komunikasi dengan
dirinya sendiri dan dapat pula bersifat intra communication atau yang lebih
dikenal dengan komunikasi tatap muka.
b. Komunikasi
dengan menggunakan media
Komunikasi dengan
menggunakan media dapat dilakukan dengan menggunakan mendia nonmassa seperti
surat, telepon, teleks dan bahkan seorang utusanpun dapat dikategorikan sebagai
media nonmassa. Media masa sendiri ada dua pengertian yaitu media masa
tradisional dan media masa modern, media masa tradisional seperti wayang,
kethoprak, ludruk dsb. Sedangkan media masa modern seperti media cetak, film,
elektronik seperti radio dan televisi.
Drs. Onong uchjana
effendi, MA membuat ikhtisar mengenai cakupan ilmu komunikasi, ditinjau dari
komponen, bentuk, sifat, metode, teknik, model, bidang dan sistemnya, seperti
dibawah ini:
1. Komponen
komunikasi
Komponen komunikasi
terdiri atas pesan, media, komunikan dan dampak.
2. Bentuk
komunikasi
a. Komunikasi
persona: komunikasi intrapersonal dan antrapersona
b. Kelompok
: komunikasi kelompok kecil (ceramah, diskusi panel, seminal, dll) dan
komunikasi kelompok besar.
c. Komunikasi
massa : televisi , pers, radio, film
3. Sifat
komunikasi
Bersifat tatap muka, bermedia,
verbal, nonverbal dan isyarat
4. metode
komunikasi
jenis-jenis metode
komunikasi adalah :
a. Jurnalistik
b. Hubungan
Masayarakat
c. Periklanan
d. Pameran
e. Publisitas
f. Propaganda
g. Perang
urat syaraf
h. Penerangan
5. Teknik
komunikasi
Teknik komunikasi dapat
berupa: komunikasi informative, persuasive, instruksif dan hubungan manusiawi.
6. Tujuan
komunikasi
Perubahan sikap,
perubahan pendapat,perubahan perilaku, dan perubahan social.
7. Model
komunikasi
Komunikasi satu tahap,
komunikasi dua tahap dan komunikasi multitahap.
8. Bidang
komunikasi
Komunikasi sosial,
Komunikasi manajemen, Komunikasi perusahaan, Komunikasi politik, Komunikasi
internasional, Komunikasi antar budaya, Komunikasi pembangunan, Komunikasi lingkungan,
dan Komunikasi tradisional.
3.
Proses
Komunikasi
Komunikasi adalah peristiwa social yang dalamnya
terjadi hubungan timbal balik antar individu. Komunikasi bukan hanya sekedar
menyampaikan pesan atau informasi tetapi juga mengandung unsur mempengaruhi
karena pada hakikatnya .
Proses komunikasi
merupakan proses hubungan timbal balik antar individu sehingga akan
terjadi saling mempengaruhi yang akhirnya akan menumbuhkan rangsangan untuk
saling belajar.
Jenis umpan balik sanagat tergantung pada bentuk dan
jenis komunikasinya. Komunikasi pesona, karena jenisnya bisa interpesona dan
antarpesona, jenis umpan baliknyapun akan berbeda pula. Demikian juga
komunikasi massa yang dapat dilakukan dengan media dan tidak bermedia. Karena
itu umpan balikdapat menjadi :
a. Umpan
balik internal
b. Umpan
balik eskternal
c. Umpan
balik seketika
d. Umpan
balik tunda
Bab
II
Televisi
Sebagai Media Massa
Perkembangan televisi sesudah perang dunia ke-2
demikian pesat, bukan saja perubahan dari
hitam putih ke berwarna, melainkan juga system penyiarannya yang
sebelumnya menggunakan system darat (Teresterial), berkembang ke system satelit
komunikasi. Baik satelit komunikasi domestic, maupun internasional, bahkan kini
telah berkembang system satelit direct broadcast satelit (DBS).
Berikut
ini disampaikan perbandingan dengan media massa lainya.
1.
Perbandingan
dengan media massa lain
Kelebihan
media massa televise adalah sifatnya yang audio visual yang mampu
menyebarluaskan informasinya secara langsung. Meskipun demikian tidak berarti
bahwa media massa televise tidak mempunyai kelemahan, salah satu kelemahannya
yang paling mencolok adalah informasi yang disampaikan hanya ditonton sekilas
saja dan tidak bisa diulang, kecuali kalau menggunakan alat perekan yang sudah
banyak beredar di masyarakat.
No
|
Masalah
|
Cetak
|
Radio
|
Televisi
|
1
|
Modal
|
Mahal
|
Relatief
|
Mahal
|
2
|
Tenaga
|
Relatief
|
Sedikit
|
Banyak
|
3
|
Biaya
produksi
|
Relatief
|
Murah
|
Mahal
|
4
|
Kekuatan
pesan
|
Khayal
|
Khayal
|
Konkret
|
5
|
Kekuatan
penyampaian pesan
|
Lambat
|
Cepat
|
Cepat
|
6
|
Khalayak
|
Terbatas
|
Luas
|
Luas
|
7
|
Ruang
penyampaian pesan
|
Tidak
terbatas
|
Terbatas
|
Sangat
terbatas
|
8
|
Kesan
yang diperoleh
|
Mendalam
|
Sekilas
|
Sekilas
|
2.
Arti
komunikasi massa
Komunikasi massa adalah
jenis komunikasi yang ditujukan pada sejumlah khalayak yag tersebar, heterogen
dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat.
3.
Fungsi
media massa
Peranan media massa
dalam pembangunan nasional adalah sebagai agen pembaru (agen of social change) dalam hal ini dapat membatu proses
peralihannya masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Dari beberapa media
massa yang ada telivisi merupakan media massa
elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi
dikatakan sebagai media massa yang paling efektif saat ini dan banyak menarik
perhatian masyarakat luas, karena perkembangan teknologinya cepat.
Media massa menurut Dr.
Harold D. Laswel dan Charles R. wright
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Media
massa berfungsi sebagai pengamat lingkungan
b. Media
massa berfungsi untuk melakukan seleksi, evaluasi, dan interpretasi dari
informasi.
c. Media
massa berfungsi untuk menyampaikan nilai dan warisan social budaya dari satu generasi
ke generasi lain.
d. Media
massa berfungsi sebagai fungsi pendidikan.
e. Media
massa berfungsi sebagaimedia hiburan
f. Media
massa berfungsi sebagai promosi
g. Media
massa berfungsi sebagai penerangan.
4.
Fungsi
komunikasi
Fungsi komuikasi
mempunyai 3 fungsi yaitu :
Fungsi
politik
|
Fungsi
ekonomi
|
Fungsi
social
|
Pengamat
menyampaikan informasi dan pengetahuan
|
Pengumpulan,
penyebaran informasi sumberdaya
|
Menginformasikan
norma social, penerimaan/ penolakan terhadap informasi
|
Koordinasi:
interpretasidari intelegensi umat, penyebaran dan perluasan pengetahuan
|
Interpretasi
dan informasi penyusunan kebjakan ekonomi dan pasar berdasarkan informasi
yang diperoleh
|
Koordinasi
hal-hal tersebut untuk dipahami oleh masyarakat dan melakukan control social.
|
5.
Ciri-ciri
media massa elektronik
Media massa televisi
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Keserempakan
b. Mampu
meliput daerah yang tidak terbatas
c. Bisa
dimengerti oleh yang buta huruf
d. Biasa
diterima mereka yang cacat tubuh
6.
Etos
komunikator
Etos
atau factor-faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikator terdiri dari kredibilitas,
atraksi dan kekuasaan (Jalaluddin 1986:263). Masalah kekuasaan yang merupakan
salah satu unsur etos komunikator, disebut oleh jalaluddin sebagai:
“kemampuan menimbulkan
ketundukan seperti kredibilitas dan ataksi, ketundukan timbul dari interaksi
antara komunikator dan komunikan. Kekuasaan dapat menyebabkan seorang
komunikator dapat “memaksakan” kehendaknya kepada orang lain, karena ia
memiliki sumber daya yang sangat penting. (Jalaluddin, 1986: 274)
7.
Pesan
komunikasi
Pesan
melalui media massa mempunyai perbedaan dengan media nonmassa seperti surat,
telegram, teleks, telepon dan sebagainya. Pesan melalui media nonmassa
ditujukan pada perorangan maka bersifat khusus, lain halnya dengan pesan
melalui media massa yang ditujukan kepada umum dan pesannya bersifat terbuka
yang sesuai dengan karakteristik media massa. Oleh karena itu, media massa
tidak akan menayangkan hal-hal yang bersifat perorangan. Tetapi jika terjadi
itu bersifat “human interest”.
Dalam
penyiaran di televisi agar isi pesan mudah dapat diterima oleh khalayak maka
penyajiannya harus komunikatif. Artinya , siaran dapat di terima secara indrawi
dan rohani. Dengan demikian, pesan komunikasi harus dapat dipahami maknanya dan
tidak bertentangan dengan kebudayaan komunikan sebagai sasaran komunikasi.
0 komentar:
Posting Komentar